Tidak mudah menenkuni dunia dakwah, selain juga tidak meriah dan tidak murah. Terlebih kala memilih daerah pelosok, satu tempat yang tak banyak kamera jurnalis dan sepi dari kepentingan-kepentingan praktis
Alhamdulillah berkat kepercayaan banyak pihak, terutama para muzakki dan donatur, BMH tetap bisa menjalankan misi mulia ini yakni dakwah di jalan Allah.
Kali ini dai muda BMH hadir menguatkan dakwah hingga ke pelosok negeri, tepatnya di seberang-Kebumen Jawa Tengah.
“Di daerah perkotaan dinilai sudah banyak kegiatan keagamaan untuk mencerahkan umat Islam dengan didukung sarana dan fasilitas yang sangat memadai sehingga ummat sangat dimudahkan untuk mengakses berbagai kajian keislaman. Namun, di daerah pelosok dengan segala keterbatasannya, justru masih banyak masyarakat yang membutuhkan bimbingan keagamaan, sehingga perlu peran para dai, khususnya dai muda,” terang Koordinator BMH Kebumen Wasim.
“Jadi dakwah tak sekedar butuh dengan sarana tetapi juga jiwa yang siap menjadi pelaku, yakni para dai muda. Kehadirannya sangat dibutuhkan oleh umat Islam yang berada di pelosok daerah,” imbuhnya.
Sejauh ini BMH rutin menggelar kajian di Mushola Darussalam Dukuh Mijen Desa Tirip Kecamatan Wadaslintang Wonosobo. Terbaru dilaksanakan pada 8 Januari 2018.
“Harapan saya para dai muda ini bukan hanya terfokus di kota, tapi mereka bisa menyebar ke daerah-daerah pelosok nusantara ini,” harapnya.
Kendati demikian, perlu perjuangan yang tidak mudah untuk bisa istiqomah berdakwah di pelosok desa, medan yang jauh dan terjal, cuaca dan kendaraan yang kadang kurang bersahabat tapi semua terbayar dengan senyum yang tersirat dari para jama’ah yang menanti kehadiran seorang dai.
“Ini tantangannya dakwah di pelosok. Tentu saja, siapapun bisa terlibat tanpa harus datang menjadi dai ke pelosok-pelosok. Silakan zakat, infak dan sedekah yang Anda niatkan dikeluarkan, bisa disalurkan melallui Laznas BMH. Insya Allah api dakwah akan terus menyala di berbagai pelosok desa di negeri ini,” pungkasnya.*/Herim
